Tentang Review Film

 

 

sumber gambar : liveinthelead.com

Sengaja aku menulis artikel ini karna beberapa waktu lalu ada sebuah website dengan basis media group menulis tentang review film dengan spoiler, bahkan hanya dengan membaca judulnya saja itu sudah spoiler. Tak ayal situs tersebut jadi bahan bully para penulis review film seantero nusantara. Karena hal itu saya akan coba bagikan sedikt saran untuk menulis review ( terutama review film ). Sebenernya sih tulisan ini juga hasil obrolan bareng temen ( tukang review film ) pas habis nonton tuh film yg udah tau spoilernya dari situs yg namanya mirip persatuan sepakbola dunia, taukan rasanya kalo nonton film tapi kita udah tau twist nya duluan sebelum nonton. Rasanya itu kayak makan roti yg udah basi seminggu.

Sebelum lebih membahas cara menulis review yg baik kita juga harus pahami arti kata “review” itu sendiri. Dari susunan katanya saja kita pasti sudah tau bahwa kata “review” terdiri dari dua kata “re” dan “view” yg kurang lebih artinya “re=kembali” dan “view=melihat” jadi bisa disimpulkan review itu artinya “melihat kembali” atau dalam istilah Indonesia-nya bisa diartikan “tinjau”.

Aturan yg paling penting dalam mereview sebuah film adalah JANGAN SPOILER karna itu akan mengurangi efek greget orang lain unutk menonton dan niat tulus sang sutrdara yg ingin memberi kejutan di film akan gagal. Lalu apa yg harus ditulis dalam sebuah review film? Banyak, seperti  jalan ceritanya itu menggunakan plot maju atau mundur, apakah jalan ceritanya mudah untuk dimengerti, bagaimana acting pemainnya, apakah ada twist ending yg mengejutkan ( ga usah dijelaskan cukup bilang aja “ada atau ga,atau twistnya gampang ketebak atau ga” ), jika itu film daur ulang kita bisa membedakannya dengan filmnya yg terdahulu, lebih baik atau lebih buruk.

Satu hal lagi yg menjadi perbedaan dalam mereview adalah sisi sang penulis yg seharusnya berada dalam posisi netral, maksudnya gini. Setiap orang mempunyai selera film yg berbeda, ada yg suka komedi, ada yg suka horror, ada yg suka action, drama, romantic dll. Jangan jadikan selera kesukaan genre film kita menjadi patokan kita dalam mereview atau menilai sebuah film. Mereview film itu bukan kritik itu bagian dari seni menulis, kritikan pada sebuah film itu wajar, karna kita sebagai penonton ingin mendapatkan hiburan dari film, jadi ketika filmnya terasa mengecewakan. Ya tentu saja kita akan mengkritiknya. Begitu pula para penulis review film.

Penulis review bukan tukang komentar sembarangan dengan asal kritik, mereka adalah penonton dan mereka ga mungkin ngereview sebuah film tanpa menontonnya. Jika kita perhatikan lebih situs-situs yg suka ngereview film itu bisa dijadikan rekanan oleh pihak bioskop untuk mencari penonton lebih banyak. Seperti yg kita tahu, banyak penonton sekarang sebelum memutuskan untuk  menonton fil m mereka mencari artikel review film. Penonton sekarang bisa menilai secara objektif dan memiliki standart sendiri dalam memilih film. Meski penilaian hasil review kurang memuaskan tapi jika penulis mampu mengangkat sisi positive sebuah film, film tersebut bisa laris. Sayang pihak bioskop belum melihat kearah ini.

Saya bukan penulis review film, karna ga punya waktu buat nonton film. Mereview sebuah film itu gampang, yg sulit adalah mencari kata untuk menilai keseluruhan film dan sedikit memberi gambaran cerita tanpa harus SPOILER. Penulis review film biasanya mencari info tentang film sebelum ditonton biasanya patokan mereka imdb.com atau rottentomatoes.com  sebagai sumber informasi review film. Mereka para penulis review film adalah para penonton film sejati, memiliki banyak koleksi film langka. Menonton ribuan judul film, jadi tentu saja mereka memiliki bahan untuk menilai sebeuah film mengingat jam terbang sebagai penonton film mereka sangat tinggi.

So seharusnya para pemilik media jika ingin memiliki review yg bagus ( terutama review film ) lebih baik serahkan saja pada ahlinya. Bukan ga percaya kepada para jurnalis, hanya saja ga semua jurnalis itu hobby-nya nonton film. Kalo pun ada yg hobby nonton film tetap saja jam terbangnya masih kalah jauh dengan penulis-penulis lepas sang penonton film sejati.

Menulis sebuah review film itu sesuatu yg ga instan, untuk menghasilkan tulisan review film yg berkualitas itu butuh banyak membaca review dari situs lain, mempelajari istilah-istilah dunia film, dan menemukan ciri khas gaya kita menulis. Seroang penulis review film haruslah mampu menilai segala aspek film yg direviewnya tanpa harus terkesan menghinanya. Disitu seninya menjadi penulis review film 🙂